Thursday, December 22, 2011

Said bin Amir

Adalah Said bin Amir, seorang kafir Qurays yang tertarik untuk masuk Islam ketika melihat ketenangan sahabat Rasul Khabaib in Adi yang dibunuh oleh musyrikin Mekkah kala itu. Ketika menjelang eksekusi, Khabaib bin Adi meminta kesempatan untuk melakukan shalat dua rakaat. Shalat dua rakaat terakhir yang sangat tenang dan damai. Yang efeknya dapat dirasakan secara langsung oleh Said bin Amir yang saat itu menyaksikan di antara sekian ribu orang yang ada. Dan jika karena tidak akan segera dihukum , tentu Khabaib bin Adi akan memanjangkan rakaat shalatnya.

Kekuatan apa yang begitu dahsyat sehingga dapat mendamaikan Khabaib bin adi yang memutuskan untuk tetap setia sampai akhir masa hidupnya? Itu yang dipikirkan oleh Said bin Amir yang kemudian berjanji setia memeluk Islam dan menjadi pendamping setia Rasulullah SAW hingga beliau wafat sekalipun.

Hingga pada suatu hari, ketika Rasul telah wafat dan khalifah Umar meminta beliau untuk menjadi Gubernur di Hom (sekitar Suriah sekarang ini). “Wahai Said, kami telah melantik engkau sebagai Gabenor Hims” Lalu dibalas oleh Said dengan katanya: “Wahai Umar. aku memohon kepada Allah agar engkau tidak mendorong diriku condong kepada dunia.” Lalu dengan marahnya Khalifah Umar membalas: “Celakalah engkau! Engkau meletakkan amanah pimpinan dibahuku, lalu engkau membiarkan aku sendirian.” lalu dijawab oleh Said: “ Demi Allah! Aku tidak akan membiarkan engkau bersendirian.” Selepas itu pun beliau berangkat melaksanakan amanah ke Bumi Homs.

Suatu saat Khalifah melakukan kunjungan ke Homs, dan bertanya pada beberapa penduduknya tentang bagaimana pemerintahan yang dipimpin oleh Said bin Amir. Secara keseluruhan mereka menjawab kepemimpinan Said bi Amir sudah berjalan cukup baik, namun, mereka mempunyai beberapa hal untuk dikemukakan kepada Khalifah Umar, yaitu bahwa:
1. Said bin Amir selalu datang pada hari menjelang siang.
2. Said bin Amir hanya bersedia melayani rakyat dari siang sampai sore, dan tidak bersedia diganggu ketika malam datang.
3. Sekali sebulan Said bin Amir sama sekali tidak datang untuk bekerja.
4. Terkadang Said bin Amir tiba-tiba pingsan.

Demi mendengar keluhan dari masyarakat ini, Khalifah Umar mendatangi Said bin Amir untuk melakukan konfirmasi / tabbayun. Kemudian beliau menanyakan tentang kebenaran keluhan itu pada Said bin Amir. Said bin Amir berkata bahwa semua keluhan tentang dirinya adalah benar. Tapi beliau memiliki beberapa alasan mengapa melakukan hal tersebut:
1. Beliau datang pada hari menjeang siang karena harus terlebih dahulu mengerjakan pekerjaan rumah karena tidak ada pembantu di rumahnya.
2. Malam hari beliau khususnya waktunya untuk beribadah kepada Allah, sehingga beliau tidak mau digannggu oleh urusan duniawi.
3. Setiap bulan satu kali beliau harus mencuci satu-satunya baju yang beliau miliki, praktis tak ada lagi baju yang bisa yang bisa beliau pakai.
4. Terkadang beliau pingsan karena teringat dengan kematian sahabat Khabaib bin Adi di depan matanya ketiak beliau masih termasuk kamu musyirikn Mekkah dahulu.

Subhanallah begitu rendah hatinya Said bin Amir sebagai seorang Gubernur yang seharusnya memiliki kehidupan yang boleh jadi mewah. Beliau begitu hati-hati menjaga amanah duniawinya agar tidak mencondongkan hatinya dari Allah. Bagaimana beliau bisa membagi waktunya agar terjadi keseimbangan antara amanah duniawi dan kepentingan ukhrawi. Jadi teringat kata Pak Arif Alamsyah di Acara "Inner-Outer Beauty and Strees Relesae" di RS Permata Bunda, Sabtu, 17 Desember 2011 yang lalu. Jangan sampai kita seperti kata-kata ini: "Busy,,,Busy,,,Busy,,,Dead,,," Kata-kata ini terasa sangat menyesakkan bagi saya, karena sudah hampir dua bulan kemarin bahkan saya tidak sempat menyisihkan waktu untuk menghadiri pengajian pekanan yang biasanya saya ikuti. Semua karena kerja, kerja dan kerja. Sibuk, sibuk dan sibuk. Dan tanpa pernah sadar, mungkin tiba-tiba sudah tua dan sudah satnya menghadap kembali padaNya.

Untuk menghindari terjadinya hal itu, apa yang dilakukan oleh Said bin Amir perlu kita contoh. Setidaknya kita sediakan waktu luang untuk kegiatan yang benar-benar kaya meaning instead of pleasure. Bagaimana bisa memilih kegiatan di  waktu libur antara untuk nonton filem Korea dengan melakukan silaturahim misalnya. Target berikutnya insyaAllah. Mungkin nonton Filem Korea mempunyai high pleasure, tapi bagaimana dengan meaning-nya. Kira-kira seperti itu. :) Selain itu juga mungkin dapat mengatur waktu antara pekerjaan dunia dengan akhirat. Semoga gak sering bolos ngaji lagi. :P

Said bin Amir dikenal sebagai gubernur yang sangat sederhana, bahkan ketika Khalifah Umar mengutus seorang sahabat untuk mengumpulkan daftar penerima zakat di Homs, nama Said bin Amir termasuk di dalamnya! Maka Khalifah Umar pun memerintahkan untuk mengirimkan uang sebanyak 1000 dinar untuk Said bin Amir. Namun, apa yang dilakukan oleh beliau? Beliau membagi-bagikan uang tersebut kepada rakyatnya yang membutuhkan. Kelebihan uang kemudian beliau simpan. Ketika ditanya oleh istrinya, mengapa uang tersebut tidak digunakan untuk membayar pembantu dan membeli baju? Beliau berkata: suatu saat akan datang seseorang yang mungkin lebih memerlukan uang ini daripada kita. Subhanallah,,,

Mungkin susah bagi kita untuk menerima cerita ini? Masihkah ada pemimpin seperti itu sekarang ini? Hemmm. Tauk deh. Tapi yang jelas juga, penggalan cerita terakhir seperti mengiyakan pernyataan Pak Arif Alamsyah juga bahwa : Keluarga adalah yang utama, tetapi umat adalah lebih utama. :)

Wallahu'alam.
#Menulis cerita ini karena dapat tugas untuk mereview biografi sahabat di ngaji pekanan pekan ini. :)

0 comments:

 
The Hueys Blogger Template by Ipietoon Blogger Template