Wednesday, December 8, 2010

Ban Rao (Rumah Kami)



Sudah lebih dari satu semester kami tinggal di apartemen baru kami di Pracha Utit Soi (jalan) 69, setelah pindah dari apartemen lama di Soi 33 yang telah kami tempati selama satu semester studi kami di Thailand. Sebenarnya apartemen kami ini sungguh nyaman, karena tempatnya yang rindang dan tenang. Ada fasilitas kolam renang dan lapangan tenis gratis yang bisa digunakan oleh penghuni ataupun masyarakat umum. Akan tetapi kami rasakan, tinggal di Soi 33 sangatlah melelahkan. hehe. Hal ini dikarenakan jarak tempuh yang jauh dari apartemen kami ke jalan besar Pracha Utit. Selain itu, tempatnya jauh dari Pasar Muslim sehingga suLit bagi kami untuk membeli makanan halal. Demikian juga dengan Masjid, jaraknya jauh sehingga tidak dapat mendengar adzan dan bagi teman-teman yang cowok tidak bisa rutin shalat berjamaah di masjid. Hehe. Atas pertimbangan ini dan untuk mempersiapkan bulan Ramadhan pertama kali kami di Thailand, kami memutuskan untuk pindah.. Yuk marii (*_^)

Alhamdulillah. Akhirnya kami pindah ke sebuah apartemen yang nyaman dan dekat dengan jalan besar. Hanya berjarak kurang dari 50 meter dari jalan besar Pracha Utit Road. Apartemen ini kami temukan setelah melakukan survey beberapa apartemen di sekitar kampus, masjid Istiqomah dan pasar muslim (Thalad 61). Setelah melalui beberapa pertimbangan termasuk perbandingan cost yang rumit oleh saudara Mamo heweh, kami memutuskan untuk pindah ke apartemen tanpa balkon ini. hehe.


Beruntung sekali ALLAH menempatkan kami di apartemen ini. Tepat berada di samping Masjid Istiqomah, yang suara adzannya selalu memberi kenyamanan khas kampung halaman. Dekat dengan Seven Eleven yang 24 jam memenuhi kebutuhan kami, termasuk snack dan minuman yang menemami malam-malam panjang thesis kami.


Selain itu, Ban Rao dekat juga dengan penjaja makanan muslim yang dengan bebas dipilih-dipilih,, dibeli dibeli,,, mulai Kao Nea Deng (Nasi daging merah), Kao Lao Nea dan Ped (Nasi sayur daging dan bebek), Bakmi Nea dan Ped (Bakmi daging dan bebek), Pad Pak Ruam (Cap cay), Som Tam (Salad sayur), Sop Kai (Sop Ayam), Hoi Tod (Kerang goreng), Pad Tai (0po ini ya) dan masiiiiih banyakkkk lagi yang lain. Semuanya bisa dimakan tanpa ragu-ragu karena semua berlabel halal, atau setidaknya bergambar bulan sabit dan bintang.

Selain itu, kami diberkahi dengan mendapatkan Mas kos yang baik hati dan gampang luluh hati. Namanya Khun Rachata, kami biasa memanggilnya P'Got (baca P'Kot). P'Got itu mempunyai level heweh sekelas Mamo. Umurnya sekitar 30-an kali. Meskipun heweh, dia MBA yang baik hati. ^^ v

Bagaimana tidak, P' Got sangat perhatian dengan kami, adik2 kosnya ini. Pernah suatu hari tidak tega melihat Meme (room mate-ku) pergi ke Catucak sendirian, diantarkannya sampe stasiun BTS terdekat. Menjelang Idul Fitri kemaren, dia menaruh bingkisan ucapan selamat IduL Fitri di gagang pintu kamar semua penghuni apartemen 4 lantainya.

Pas ke Chiang Mai tak lupanya dia membelikan kita souvenir buat kita, seorang satu. Pas Gita pulang ke Indonesia kemarin, diberinya lagi kenang-kenangan buatnya. Pas Mamo protes internetnya down di suatu bulan kemarin, dia free-kan tagihan internet bulan depannya, hehe. Bukan hanya buat Mamo, tapi buat semua student Indo di apartemennya. Hehe. Sungguh,,,

Meskipun bahasa Inggrisnya terbata-bata dan terkadang lucu, P'Got dengan semangat selalu mengucapkan "Assalamualaikum!!!". Alhamdulillah. Memang P'Got seorang muslim. Di dinding luar lantai empat apartemennya yang kami sebut "Baan Rao" yang berarti "Rumah Kami" , terpampang kaligrafi ALLAH dan MUHAMMAD.
Dan barusan, pas bayar apartemen ke dia, baru benar-benar kusadari kalo ada penalti 50 bath per hari bayar telat.



Harusnya bayar setiap tanggal lima setiap bulan. Dan bukan bulan ini saja aku telat bayar :P. Tapi kok gak pernah di-penalti ya. hehe. Wah nggak tau neh P'Got. Hewehnya nggak ketulungan. Malah pas Mamo ditinggal Gita pulang ke Indonesia, dia meLobby untuk menurunkan bayaran uang kosnya jadi sepertiga, P'Got setuju2 saja!!! ^^
Nggak tau lah. hehe. Heweh. Tapi di luar semua itu, kami senang tinggal di Baan Rao, meskipun susah jemur baju karena tidak adabalkonnya.Hehe. Paling nggak, kita bisa belajar bagaimana menjadi Mas atau Mbak Kos yang baik, jika kelak punya usaha kos atau kontrakan. Hehe. Mungkin sedekah P'Got di antara kehewehannya itu, menjadi barakah tersendiri bagi bisnisnya dan menambah rejeki di kehidupannya. Jazakallahu khoir P'Got, na kha !!
Pasti kalo dengar ini, seperti biasa dia kan jawab : Kha Poem! ^^

2 comments:

Fifin said...

wah asiknya berkelana di negeri orang..^_^

btw huruf thailand kayak huruf jawa..
apa dulu raja kediri pernah menguasai thailand ya?? hik hik..

nimassunyoto said...

wwkkkk.

tuLisane kRiting2. dudu Rojo kediri, Pak. Rojo kawedanan sing menguasai kene. :P

 
The Hueys Blogger Template by Ipietoon Blogger Template